Antisipasi Darurat Pangan Melalui Peningkatan Indeks Pertanaman Padi Gogo
Krisis pangan adalah kondisi kelangkaan pangan yang dialami sebagian besar masyarakat di suatu wilayah yang disebabkan oleh, antara lain, kesulitan distribusi pangan, dampak perubahan lingkungan iklim, bencana alam dan lingkungan, dan konflik sosial, termasuk akibat perang. Guna mencegah krisis pangan di Indonesia sebagai dampak dari perubahan iklim, maka Kementerian Pertanian melakukan Gerakan Antisipasi Darurat Pangan yang bekerjasama dengan sejumlah pihak diantaranya TNI.
Sebagai wujud dari kerjasama tersebut, maka pada hari Jumat, 10 Mei 2024, Kepala Balai Besar Standar Instrumen (BBSI) Veteriner Dr. Ir. Ferry Fahrudin Munier, M.Sc., IPU., ASEAN.,Eng selaku Pj Provinsi Sulawesi Tengah bersama Danramil Biau (Lettu. Inf. Suyadi), LO BSIP Sulawesi Tengah untuk Kabupaten Buol, Babinsa, dan PPL melakukan peninjauan pada lokasi pertanaman padi gogo di Desa Mendean Kecamatan Karamat Kabupaten Buol di lahan Bapak Jamaludin yang terletak pada ketinggian 800 mdpl.
Padi gogo atau padi ladang umumnya ditanam oleh petani di Kabupaten Buol di lereng-lereng pegunungan dengan umur tanaman lima hingga enam bulan dengan hasil panen yang masih tergolong rendah. Melalui program Antisipasi Darurat Pangan Nasional diharapkan kerjasama penyuluh dan Babinsa dapat menggerakkan petani untuk dapat meningkatkan intensitas penanamannya dari sekali tanam dalam setahun menjadi dua kali tanam dalam setahun, karena kunci dalam Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional adalah meningkatkan produksi oleh sebab itu segala sumber daya dan dukungan perlu difokuskan dalam peningkatan produksi pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang